Peneliti Perempuan Indonesia Raih Pendanaan Riset FWIS Rp 100 Juta: Inovasi dan Dedikasi untuk Masa Depan

Peneliti Perempuan Indonesia Raih Pendanaan Riset FWIS Rp 100 Juta: Inovasi dan Dedikasi untuk Masa Depan – &Empat peneliti perempuan Indonesia baru-baru ini meraih pendanaan riset senilai Rp 100 juta dari program L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi mereka dalam bidang penelitian yang berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan dalam menghadapi bencana. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang para peneliti tersebut, proyek riset yang mereka kembangkan, serta dampak positif yang diharapkan dari penelitian mereka. Dengan informasi yang lengkap dan menarik, diharapkan artikel ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan bagi pembaca.

Baca juga : Rekomendasi Universitas Terbaik Di Sumedang

Apa Itu Program L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS)?

Program L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) adalah inisiatif global yang bertujuan untuk mendukung dan mengakui kontribusi perempuan dalam bidang sains. Program ini memberikan pendanaan riset dan penghargaan kepada peneliti perempuan yang telah menunjukkan dedikasi dan inovasi dalam penelitian mereka. Di Indonesia, program FWIS bonus new member 100 telah memberikan dukungan kepada banyak peneliti perempuan yang berkontribusi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan1.

Profil Peneliti Perempuan Penerima Pendanaan FWIS 2024

Empat peneliti perempuan Indonesia yang menerima pendanaan riset FWIS 2024 adalah:

  1. Della Rahmawati, Ph.D.
    • Institusi: Universitas Swiss German
    • Bidang Penelitian: Teknologi Pangan
    • Proyek Riset: “Kelakai-Tempe Nori” yang memanfaatkan tanaman kelakai sebagai sumber zat besi dan vitamin untuk ibu hamil, serta tempe dari kacang lokal sebagai sumber protein yang mudah dicerna. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk makanan berupa taburan nori dari daun kelakai dan tempe non-kedelai yang diformulasikan untuk wild bandito meningkatkan asupan gizi ibu hamil dan anak-anak2.
  2. Rachma Wikandari, Ph.D.
    • Institusi: Universitas Gadjah Mada
    • Bidang Penelitian: Bioteknologi Pangan
    • Proyek Riset: Pengembangan sumber protein dan mineral berbasis jamur benang (Rhizopus oligosporus) sebagai solusi nabati yang lebih terjangkau dan bergizi. Penelitian ini memanfaatkan limbah kedelai untuk menghasilkan mikroprotein bergizi tinggi yang dapat mendukung ketahanan pangan dan ekonomi sirkular2.
  3. Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D.
    • Institusi: Institut Teknologi Bandung
    • Bidang Penelitian: Teknik Sipil dan Lingkungan
    • Proyek Riset: Inovasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi kerentanan bangunan perkotaan terhadap gempa. Penelitian ini membantu pemerintah merancang bangunan tahan bencana dan mengurangi risiko korban jiwa2.
  4. Deliana Dahnum, Ph.D.
    • Institusi: Badan Riset dan Inovasi Nasional
    • Bidang Penelitian: Kimia
    • Proyek Riset: Penelitian bio-jet fuel berbahan kelapa menggunakan katalis metal-organic frameworks (MOFs) untuk mengurangi emisi karbon. Inovasi ini memanfaatkan sumber daya lokal, mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan, dan memperkuat konektivitas ekonomi di Indonesia2.

Dampak Positif dari Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh keempat peneliti perempuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam berbagai aspek, antara lain:

  1. Ketahanan Pangan Penelitian Della Rahmawati dan Rachma Wikandari berfokus pada pengembangan sumber pangan yang bergizi dan terjangkau. Inovasi mereka diharapkan dapat membantu mengatasi masalah gizi di Indonesia, khususnya stunting pada ibu hamil dan anak-anak2.
  2. Energi Berkelanjutan Penelitian Deliana Dahnum tentang bio-jet fuel berbahan kelapa berpotensi mengurangi emisi karbon dan mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan. Inovasi ini juga dapat memperkuat konektivitas ekonomi di Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya lokal2.
  3. Ketangguhan Bencana Penelitian Prasanti Widyasih Sarli tentang kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kerentanan bangunan terhadap gempa dapat membantu pemerintah dalam merancang bangunan yang lebih tahan bencana. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian material akibat bencana alam2.

Kesimpulan

Pendanaan riset senilai Rp 100 juta dari program L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2024 merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi para peneliti perempuan Indonesia. Dengan berbagai proyek riset yang berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan bencana, para peneliti ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Artikel ini memberikan gambaran lengkap tentang para peneliti perempuan penerima pendanaan FWIS 2024, proyek riset yang mereka kembangkan, serta dampak positif yang diharapkan dari penelitian mereka. Dengan informasi ini, diharapkan pembaca dapat lebih menghargai kontribusi perempuan dalam bidang sains dan terinspirasi untuk mendukung penelitian yang inovatif dan berkelanjutan.