Inilah Cara Mendapatkan Beasiswa Magister Universitas Harvard

Inilah Cara Mendapatkan Beasiswa Magister Universitas Harvard

Cara Mendapatkan Beasiswa Magister Universitas Harvard – Setelah ditawari aztec slot 7 beasiswa Magister di 11 universitas terbaik dunia, Parama Pradana Suteja kini telah memutuskan beasiswa penuh Magister dari Universitas Harvard. Ia juga berbagi tips mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri. Mendengar Parama, tidak ada alasan untuk tidak mencoba melamar beasiswa karena berbagai pilihan beasiswa kini terbuka lebar bagi pelajar Indonesia.

“Kamu harus punya mimpi besar karena mimpi besar atau kecil itu sama-sama gratis sob. Jadi kalau pilih yang mana, saya punya (impian) besar,” kata pria kelahiran Solo yang diperoleh dari website Unair ini. Ia memberikan sejumlah tips dalam acara “Go Scholarship 2022: Enrich Your Capabilities, Open Your Peluang Baru”, Sabtu (5/11/2022), diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair).

Inilah Cara Mendapatkan Beasiswa

1. Kenali diri Anda

Mengenal diri sendiri adalah hal penting yang dapat membantu Anda bersemangat mengembangkan strategi untuk mendapatkan beasiswa. Sebagai langkah awal untuk mengenal siapa diri kita, kita bisa mulai dengan mengeksplorasi minat dan minat, tujuan hidup, dan apa yang kita miliki, termasuk kemampuan, pendidikan, pengalaman, dan koneksi.

2. Mencari tahu beasiswa yang dimaksud

Parama menjelaskan, ada berbagai jenis beasiswa yang bisa Anda daftarkan, seperti beasiswa slot 88 berdasarkan kebutuhan finansial, kelayakan atau prestasi, beasiswa pemerintah hingga perusahaan swasta. “Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendapatkan beasiswa, jika belum mencobanya,” ujar mahasiswa yang pernah mendapatkan tawaran 7 beasiswa pascasarjana di 11 universitas terbaik dunia ini.

Baca juga: Daftar Perguruan Tinggi Terbaik di Jawa Timur Versi QS AUR 2023

3. Menentukan jurusan dan universitas

Pada tahap ini, ada dua cara untuk menentukan jurusan atau universitas impian, yaitu mempertimbangkan alasan pribadi akademik dan non akademik. Alasan akademik tentunya memerlukan penelitian dengan melihat rangking universitas, rangking program studi, fasilitas kampus, dengan hal yang paling penting untuk diketahui yaitu daftar universitas yang ditawarkan oleh tujuan beasiswa.

Parama juga menjawab pertanyaan umum terkait alur beasiswa dan pendaftaran universitas yang sebenarnya bisa dilakukan secara bersamaan. Dengan begitu, mendaftar universitas jauh-jauh hari bisa memudahkan Anda mendapatkan beasiswa. Misalnya ingin mendapatkan beasiswa Harvard atau Oxford Master, maka bisa mendaftar di kampus tujuan terlebih dahulu, baru mencari beasiswa yaitu LPDP. “Misalnya, ya, Anda mendaftar dan kemudian masuk Oxford. Jadi, mendaftar ke LPDP lebih mudah. Bukannya mencari LPDP dulu, tapi tidak ada (kampus) yang menerima,” ujarnya.

4. Memiliki mentor

Setiap beasiswa atau universitas memiliki persyaratan yang berbeda, namun umumnya mencakup sertifikat bahasa, esai, resume, surat referensi hingga dokumen pribadi. Menurut Parama, mencari mentor yang berkompeten dan mau membantu menjadi nilai plus untuk mereview berkas calon penerima beasiswa, terutama esai.

5. Taklukkan wawancara dengan percaya diri

Beberapa tips dalam melakukan wawancara antara lain berbagi kesan positif, memperhatikan pertanyaan atau arahan dari panelis, menjawab pertanyaan dengan sopan dan percaya diri, serta memberikan penutup yang mengesankan. Mahasiswa arsitektur ini membahas tiga hal penting dalam mencari beasiswa, yakni sejarah akademik yang baik, jiwa kepemimpinan dengan aktif berorganisasi, dan jiwa kemanusiaan. Jika sudah terpenuhi, maka tidak perlu ragu untuk mengajukan beasiswa sebanyak-banyaknya.